Dia Menghabiskan 36 Tahun Hidupnya untuk Menggali Pegunungan. Namun Ternyata Yang Ia Dapatkan


Huang Dafa lahir dan dibesarkan di Caowangba, Tiongkok. Sayangnya, desanya itu begitu terpencil, sehingga tidak memiliki akses terhadap salah satu hal paling mendasar dalam hidup: air.

Penduduknya harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan cairan vital ini.

Tapi Huang Dafa tidak ingin menderita lebih banyak untuk itu, dan alih-alih pindah ke tempat lain, dia memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini, dengan tangannya sendiri.

Pada usia 23 tahun, dia memutuskan untuk mengorganisir komunitasnya dan memimpin penggalian sepanjang 10 kilometer melalui gunung, yang berlangsung selama 10 tahun. Tapi sayang, saat terowongan itu selesai, mereka tidak menemukan air.

Loading...

Namun, dia belum mau menyerah.

Meski kekurangan alat penggalian, dia memutuskan untuk mengambil spesialisasi dan belajar di bidang teknik.

Pada tahun 1990, dia kembali ke desa dengan lebih banyak pengetahuan dan mencoba lagi untuk mencari air.

Yang Terjadi Di Luar Dugaannya

Setelah mengatasi masalah yang tak terhitung jumlahnya seperti struktur terowongan, kondisi sulit dan terutama kurangnya alat, akhirnya mereka meraih kesuksesan.

Pada tahun 1995, proyeknya selesai dan akhirnya air sampai ke komunitas di sana.

Sebanyak 1.200 orang warga saat ini memiliki akses ke air yang berlimpah berkat Huang Dafa.

Dia juga berhasil menghadirkan tenaga listrik dan bekerja memperbaiki jalan.

Pada usia 82 tahun, dia adalah pahlawan bagi orang-orang di desanya, dan praktis dia menjadi legenda.

Sungguh menakjubkan bagaimana seseorang yang awalnya hanya sekedar mempunyai visi, bisa memperbaiki kehidupan banyak orang lain.

Kisah Daerah Gersang yang Kini Dialiri Air Bersih

Kesulitan air bersih yang dirasakan masyarakat Kecamatan Lapandewa dan Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) selama puluhan tahun berakhir sudah dengan dipasangnya sejumlah fasilitas air bersih di daerah itu. Setidaknya, dari 8411 jiwa warga yang berdiam di desa itu, lebih dari setengahnya sudah dapat menikmati air bersih. “Alhamdulillah kesulitan air bersih sudah dapat teratasi di desa ini,”ungkap Muhammmad Kasir SE MS, warga Buton yang menerobos inisiatif ini.

Sebagai putra Buton, Muhammad Kasir merasa prihatin melihat kampung halamannya terisolasi dari pembangunan dan kesulitan air bersih. Kondisi ini membawa dampak pada kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. “Makanya saya berusaha untuk mencari cara mengatasi kesulitan masyarakat di sana, khususnya soal air bersih,”ungkap Kasir.

Pria yang telah lama berkecimpungan sebagai aktifis sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa berpikir keras mencarikan solusi bagi warga Lapandewa.

Bermula dari inisiatif membangun kelompok ekonomi masyarakat, dari sana warga mengindentifikasi problem yang terjadi di desa mereka. Maka hampir semua warga sepakat jika masalah air besih mnenjadi masalah utama mereka. Nah, dari sana Kasir kemudian mencoba membangun komunikasi dengan pemerintah setempat dan mendapat respon yang baik.

Kasir yang juga menjadi konsultan ekonomi Bank Indonesia ini, kemudian melobi pemerintah untuk menggelontorkan anggaran untuk pembangunan sarabna air bersih. Alhasil, hanya tempo 2 bulan dari pengusulan, upaya Kasir membuahkan hasil dengan diberikannya anggaran sebesar 10 miliar rupiah dari kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui pemerintah kabupaten Buton dan selanjutnya ditangani PDAM Buton untuk membuat sarana air bersih.

Air bersih yang alirkan itu, diambil dari Desa Gunung Sejuk di Kecamatan Sampolawa. Debit air di Desa Gunung Sejuk memang cukup besar yakni, kurang lebih 150 liter per detik. Dari debit itu sekitar 30 liter per detik yang dimanfaatkan PDAM untuk mengalirkan air ke desa-desa pelosok Kecamatan Lapandewa dan Kecamatan Sampolawa. Jarak antara pusat air bersih ke desa Lapandewa sekitar 16 KM, sedang ke Desa Tira dan Desa Bahari di Kecamatan Sampolawa berjarak 11 KM. “Saya sangat bersyukur karena saat ini setidaknya, ada enam desa yang kini merasakan air bersih,”kata Kasir.

LihatTutupKomentar